BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air, seperti sungai, danau, dan laut akibat aktivitas manusia.
Sungai, danau, dan laut merupakan bagian terpenting dalam kehidupan kita.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Fungsi terbesar
sungai, danau, dan laut adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan ar limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi untuk menjadi objek wisata (Halimah. 2005)
Salah satu penyebab pencemaran air yaitu penggunaan deterjen.
Deterjen adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan turuna minyak bumi,
yang dapat memberikan dampak negatif makhluk hidup yang berhabitat di air.
Salah satunya adalah ikan. Banyak kasus
yang kita dengar bahwa sering terjadi kematian ikan akibat pencemaran air yang
disebabkan oleh penggunaan deterjen oleh ulah manusia. Deterjen bisa membuat
ikan yang ada pada perairan terganggu, pernafasannya terganggu, mabuk, bahkan
berujung pada kematian.
B. Rumusan
Masalah
· Bagaimana
pengaruh deterjen terhadap pernafasan ikan?
C. Tujuan
Penelitian
· Untuk mengetahui
pengaruh deterjen terhadap pernafasan ikan
· Untuk mengetahui
kecepatan pernapasan ikan di air tercemar dan ikan di air yang tidak tercemar
D. Manfaat
Penilitian
· Agar kami
mengetahui pengaruh deterjen terhadap pernafasan ikan
· Agar kami
mengetahui kecepatan pernapasan ikan di air tercemar dan ikan di air yang tidak
tercemar
· Agar kami tidak
lagi membuang deterjen di perairan
E.
Hipotesis
Adapun
dugaan/ hipotesis sementara percobaan kami adalah:
· Ikan yang
bertahan hidup lebih lama adalah ikan yang kadar deterjen didalamnya sedikit
atau bahkan tidak ada
· Ikan yang
bertahan hidup sebentar adalah ikan yang kadar deterjen didalamnya banyak
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Dan
Tempat
Penelitian ini dilakukan pada hari rabu, 19 Agustus 2015 pada
pukul 12.45 WITA – 14.15 WITA. Dan bertempat di laboratorium biologi (IPA)
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 WATAMPONE.
B. Alat Dan
Bahan
1. ALAT:
·
4 buah Gelas kimia
·
1 buah Stopwatch
·
1 buah Sendok pengaduk
·
1 buah Timbangan
2. BAHAN:
·
Deterjen DAIA secukupnya
·
4 ekor Ikan hias
·
Air murni secukupnya
C. Langkah-langkah
penelitian
1.
Sediakan 4 gelas kimia yang telah diisi dengan air
yang sama banyak
2.
Masukka 1 ekor ikan ke dalam masing-masing gelas
3.
Gelas ke 4 tidak diberikan perlakuan apa-apa
4.
Masukkan deterjen ke dalam masing-masing gelas I = 0
gram, gelas II= 1 gram, gelas III = 5 gram, dan gelas IV = 10 gram.
5.
Hitung kecepatan pernafasan ikan pada masing-masing
gelas mulai masuknya detergen selama 1 menit
6.
Hitung lagi kecepatan bernafas ikan setelah 10 menit
selama 1 menit
7.
Lakukan berulang-ulang sampai 3 kali.
8.
Amati apa yang terjadi dengan kondisi ikan setelah 1
jam pengamatan
9.
Masukkan data ke dalam tabel
10.
Bandingkan perbedaan dari keempat perlakuan tersebut.
D. Variabel Penelitian
-
VARIABEL BEBAS:
·
Deterjen
-
VARIABEL TERIKAT:
·
Pergerakan ikan hias
-
VARIABEL KONTROL:
·
Air murni
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Hasil
Penelitian
TABEL PENGAMATAN
Tabel 1. Jumlah pergerakan tutup insang tiap 10 menit
Perlakuan
|
Kadar detergen
|
Kondisi 10 menit pertama
|
Kondisi 10 menit kedua
|
Kondisi 10 menit ketiga
|
Keterangan
|
I
|
0 gram
|
124
|
139
|
154
|
Pergerakan tutup insangnya
selalu mengalami peningkatan disetiap 10 menit.
|
II
|
1 gram
|
26
|
0
|
0
|
Pegerakan insang agak cepat hanya pada kondisi pada 10
menit pertama
|
III
|
5 gram
|
7
|
0
|
0
|
|
IV
|
10 gram
|
14
|
0
|
0
|
Pergerakan insang lebih cepat dari pada pada gelas III
|
Tabel 2. Kondisi fisik ikan
Perlakuan
|
Kadar detergen
|
Kondisi 10 menit pertama
|
Kondisi 10 menit kedua
|
Kondisi 10 menit keempat
|
Keterangan
|
I
|
0 gram
|
****
|
****
|
****
|
Dalam 30 menit bergerak
normal
|
II
|
1 gram
|
***
|
*
|
*
|
|
III
|
5 gram
|
**
|
*
|
*
|
|
IV
|
10 gram
|
**
|
*
|
*
|
Darah keluar lebih cepat dan
lebih banyak daripada ikan C serta lebih cepat mati dari pada ikan C
|
Keterangan:
**** :
sehat dan bergerak lincah
*** :
berenang melambat
** : berenang sangat lambat, insang
berdarah, mengeluarkan feses, mulai sekarat
* :
ikan mati
Note : apabila kita menggunakan
deterjan DAIA sebagai detergen pencuci baju di sungai dlam jumlah lebih dari 5
gr maka berdasarkan pengamatan 10 menit setelah detergen larut dalam air sungai
makaikan akan mengalami kematian. Namun apabila detergen DAIA berjumlah
1-5 gr maka 20 menit setelah detergen larut maka ikan akan mengalami kematian.
B.
Pembahasan
Ikan hias yang berada di air murni terus bergerak aktif dan tidak mengalami gangguan apapun terhadap insangnya karena lingkungannya normal, tidak tercemar. Sedangkan tiga ikan lainnya berenang di air yang telah tercemari detergen DAIA, mulai dari 1 gram sampai 10 gram, sehingga mereka mengalami gangguan pada organnya, terutama insang. Insangnya sampai membengkak, berdarah dan mengeluarkan lendir. Ikan-ikan itu pun akhirnya mengambang dan mati.
penyebab ikan itu membengkak, bedarah lalu mengeluarkan lendir adalah difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Larutan detergen terus-menerus berdifusi ke sel-sel insang dan insang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena partikel detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Setelah sel-sel insangnya pecah, tentu saja ikan kehilangan organ untuk bernapas sehingga akhirnya ikan-ikan pada larutan detergen lemas dan kemudian mati satu per satu.
Ikan hias yang berada di air murni terus bergerak aktif dan tidak mengalami gangguan apapun terhadap insangnya karena lingkungannya normal, tidak tercemar. Sedangkan tiga ikan lainnya berenang di air yang telah tercemari detergen DAIA, mulai dari 1 gram sampai 10 gram, sehingga mereka mengalami gangguan pada organnya, terutama insang. Insangnya sampai membengkak, berdarah dan mengeluarkan lendir. Ikan-ikan itu pun akhirnya mengambang dan mati.
penyebab ikan itu membengkak, bedarah lalu mengeluarkan lendir adalah difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Konsentrasi larutan detergen lebih tinggi dari sitoplasma sehingga partikel detergen berdifusi dari larutan ke sel-sel pada insang ikan. Larutan detergen terus-menerus berdifusi ke sel-sel insang dan insang pun akhirnya membengkak. Lama kelamaan sel-sel insang mengalami plasmolisis (pecahnya sel) karena partikel detergen terus berdifusi. Karena selnya pecah, sitoplasma pun keluar, sehingga insang ikan terlihat mengeluarkan lendir. Setelah sel-sel insangnya pecah, tentu saja ikan kehilangan organ untuk bernapas sehingga akhirnya ikan-ikan pada larutan detergen lemas dan kemudian mati satu per satu.
Cepat lambatnya insang
ikan tersebut membengkak lalu mati dipengaruhi oleh konsentrasi detergen pada
air. Semakin tinggi konsentrasi detergen pada air, semakin cepat ikan itu akan
mati.
Namun, tidak pada ikan
C yang pergerakan tutup insangnya lebih kecil daripada ikan D. Ikan C memiliki
sitoplasma yang lebih rendah dari sitoplasma yang dimiliki oleh ikan D ( fisik/
tidak sehat maupun stress ikan C lebih lemah daripada ikan D ) sehingga ikan C
nafasnya lebih rendah dari pada ikan D.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang
di lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Setelah air
dicemari oleh deterjen ikan mati dalam berbagai fariasi antara lain dengan mata
merah, perut buncit, mengeluarkan feses, overkulum berdarah dll.
2.
Yang menyebabkan
semua itu adalah difusi. Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah.
B.
Saran
Dari
penelitian diatas kami menyampaikan saran kepada pembaca:
1. Gunakanlah detergen sebijaksana mungkin,
jangan buang air cucian ke perairan yang banyak organisme yang hidup di
dalamnya.
2. Untuk penelitian selanjutnya di harapkan
membuahkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena kami merasa banyak
kesalahan dari penyusunan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo. 2005.
Fisiologi Hewan Air. CV Sagung Seto, Jakarta. 64 hal
membantu:) thanks, salam kenal.
BalasHapusTerimakasih, membantu saya dalam ujian praktek :)
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusKurang teorinya mohon ditambah trima kasih
BalasHapusUdh paling lengkap ni maah, mantap
BalasHapusAmat sangat membantu bro
BalasHapusTerimakasih kak,
BalasHapus